Khamis, 8 Disember 2011

poros penggerak

POROS PENGGERAK

1.URAIAN
Poros penggerak ( drive shaft ) berfungsi menggerakan roda” kendaraan yang menggunakan sistem suspensi independen . sudut joint dan jarak antara diprensial dengan roda akan berubah sesuai dengan perubahan sudut antara bdy kendaraan terha edap per kaan jalan selam bergerak.
Untuk alasan ini di gunakan kombinasi fixed constant velocity joint,dan slidable constant velocia joint
Bila terjadi perubahan seperti pada gambar jarak antara joint menjadi L+azL, di sebabkan perubahan pada sudut joint
Karena jaraknya akan tetap. Sementara kendaraan terus melaju, dipergunakaan penggunaan slidable joint

2.TIPE CONSTANT VELOCITY JOINT
Tripod joint
Tripod joint pembuatannya umumnya joint tipe ini di buat sedemikian rupa agar dapat bergerak pada arah axiale
Birfield joint
Joit ini mempunyaibebrapa steel ball.agar kec yang seragam dapat di pertahankan dengan keteitian yang tinggi.
Alur khusus di buat pada ball seat sedemikian rupa sehingga untuk kontak antara drive shaft dan poros yang di gerakan selalu dalam jalur itu di bagi dua sudut perpotongan dari poros.
Beberapa birfield joint di buat sedemkian rupa hingga perubahaan panjangnya berlaku sesuai gerak kendaraan seperti perubahaan trifod joint


SERVICE GARDAN MOBIL

1. Penggantian perapat oli pada kendaraan

a. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Buatlah tanda pada kedua flens,
2) Lepas empat baut dan mur.
b. Lepas flens penyambung
1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan pada mur.
2) Menggunakan SST umuk menahan flens, lepas mur. SST 09330-00021.
3)Menggunakan SST, lepas flens penyambung. SST 09557 -
22022
c. Lepas perapat oli dan penahan oli
1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dan diferensial carrier
SST 09308 -10010.
2) Lepas penahan oli
d. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan
1) Menggunakam SST, lepas bantalan depan dari diferensial carrier. SST 09556 - 22010.
2) Lepas spaser bantalan. Bila bantalan depan aus atau rusak, gantilah bantalan.
e. Pasang spaser bantalan baru dan bantalan depan.
1) Pasang spaser bantalan baru pada pinion penggerak.
2) Pasang bantalan depan pada pinion penggerak.
f. Pasang penahan oli dan perapat oli baru
1) Pasang penahan oli dan hadapkan seperti pada gambar.
2) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru seperti
pada gambar. Kedalaman pemasangan perapat oli 0,1 mm
(0,039 in).
3) Oleskan gemuk MP pada bibir perapat oli.
g. Pasang flens penyambung.
1) Pasang flens penyambung.
2) Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru
3) Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.
SST 09330 - 00021. Momen 1.100 kg.cm (80 H - lb, 180 Nm).
h. Stel beban mula bantalan depan, menggunakan kunci momen,
ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda
gigi ring.
Beban mula-mula
Bantalan baru 16 - 22 kg.cm (13,9 - 19,1, in - lb, 1,6 - 2,2 Nm)
Bantalan lama 8 - 11 kg.cm (6,9 - 9,5 in - lb, 0,8 - 1,1 Nm)
- Bila beban mula bantalan lebih besar dari spesifikasi spaser bantalan.
- Bila beban kurang dari spesifikasi, kencangkan kembali sampai dicapai 130 kg.cm (9 H - lb, 13 Nm). Setiap kali sampai dicapai spesifikasi beban mula.
Bila momen maksimum terlampaui pada saat pengencangan mur, ganti spaser bantalan dan ulangi prosedur penyetelannya beban mula, Jangan mengendorkan mur pinion untuk mengurangi beban mula, Momen maksimum 2.400 kg.cm (17 11 - lb, 235 Nm).
i. Takik mur pinion penggerak.
j. Pasang poros propeler.
1) Tepatkan tanda pada kedua flens dan ikat flens dengan empat baut dan mur
2) Kencangkan empat baut dan mur. Momen 430 kg.cm (31 ft - Ib, 42 Nm).
k. Periksa permukaan oli diferensial. Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila diperlukan.
Tingkat oli : API GL-5, oIi roda gigi hypoid
Viskositas : SAE 90
Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)

2. Melepas diferensial

a. Lepas sumbat penguras dan kuras oli.
b. Lepas poros aksel belakang.
c. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Berilah tanda pada kedua flens.
2) Lepas empat baut dan mur.
d. Lepas rakitan diferensial carrier.
Perhatikan: Hati-hati agar tidak merusak permukaan pemasangan.

3. Pembongkaran diferensial

Catatan: Bila timbul suara diferensial, lakukan pemeriksaan awal
berikut, sebelum pembongkaran untuk menentukan penyebab suara, Bila dferensial mengalami kerusakan yang parah, bongkar dan perbaiki seperlunya.
a. Periksa keolangan roda gigi ring. Keolengan maksimum 0,07 mm (0,0028
in). Bila keolengan lebih besar dari nilai maksimurn, gantilah roda gigi ring.
b. Periksa backlash roda gigi ring. Backlash 0,13 - 0,18 mm
(0,0051 - 0,0071 in). Bila backlash di luar nilai spesifikasi, stel
beban mulai bantalan samping atau perbaiki seperlunya.
c. Periksa perkaitan gigi, antara roda gigi ring dan pinion penggerak.
d. Periksa backlash roda gigi samping. Ukur backlash roda gigi samping sambil menahan salah satu roda gigi pinion terhadap bak diferensial. Backlash standar 0,05 - 0,20 mm (0,0020 - 0,0079 in). Bila backlash di luar nilai spesifikasi, pasanglah cincin dorong yang tepat.
e. Ukur beban mula pinion penggerak, menggunakan kunci momen,
ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda gigi ring. Beban mula 8 - 11 kg.cm (6,9 - 9,5 in - lb, 0,8 - 1,1 Nm).
f. Periksa beban mula total, menggunakan kunci momen,
beban mula total. Beban mula total tambahan pada beban mula
pinion penggcrak. 4 - 8 kg.cm (3,5 - 5,2 in - lb, 0,4 - 0,6 Nm).
g. Lepas flens penyambung.
1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan mur
2) Menggunakan SST untuk menahan flens, lepas mur
09330 - 00021.
3) Menggunakan SST, lepas flens penyambung. SST 09330 - 00021
h. Lepas perapat oli dan penahan oli.
1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dari diferensial carrier.
SST 09308 - 10010
2) Lepas penahan oli.
i. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan.
1) Menggunakan SST, lepas bantalan depan dari diferensial carrier. SST 09556 - 22010.
2) Lepas spaser bantalan. Bila bantalan depan rusak atau aus,
ganti bantalan.
j. Lepas diferensial dan roda gigi ring.
1) Buatlah tanda pada tutup bantalan dan diferensial carrier.
2) Lepas dua pengunci mur penyetel.
3) Lepas tutup bantalan dan penyetel
4) Lepas luncuran luar bantalan.
5) Lepas bak diferensial dan carrier.
Catatan: Gantungkan tabel pada komponen yang dibongkar untuk menunjukkan lokasi perakitannya
k. Lepas pinion penggerak dari diferensial carrier.

4. Pemeriksaan dan penggantian diferensial

a. Ganti luncuran bantalan belakang pinion penggerak.
1) Menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas bantalan belakang dari pinion penggerak. SST 099950 - 00020.
Catatan: Bila rnengganti pinion penggerak, ganti pula roda gigi ring bersama-sama.
2) Pasang cincin pada pinion penggerak dingin dengan ujung yang tirus menghadap roda gigi pinion.
3) Menggunakan SST dean hidrolik pres, pasang cincin lama dan belakang pada pinion penggerak. SST 09506 - 30012.
b.Ganti luncuran luar bantalan depan dan belakang pinion penggerak.
1) Menggunakan palu dan batang kuningan, lepas luncuran luar bantalan.
2) Menggunakan SST, pasang luncuran luar yang baru.
SST depan :09608 - 350l4 (09608 - 06020, 09608 - 06110 in)
SST belakang : 09608 - 35014 (09608 - 060020, 09608 - 06120 in)
c. Lepas bantalan samping dari bak diferensial, menggunakan SST
lepas bantalan samping dari bak diferensial. SST 09950 - 20017
d. Lepas roda gigi ring.
1} Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci.
2) Buatlah tanda pada roda gigi ringg dan bak diferensial
3) Menggunakan palu plastik atau tembaga, pukul roda gigi ring untuk melepaskan dari diferensial.
e. Bongkar bak diferensial
1) Menggunakan palu dan drip, keluarkan pen.
2) Lepas poros pinion, dua roda gigi pinion dengan cincin dorong
f. Rakit bak diferensial.
1) Pasang cincin dorong yang tepat dan roda gigi samping.
Mengikuti petunjuk tabel berikut ini, pilihlah cincin dorong
yang dapat memberikan backlash spesifikasi. Pilihlah cincin
dengan ketebalan yang sama untuk kedua sisi. Backlash
standar 0,05 T 0,20 mm (0,0020 - 0,0079 in).
Ketebalan cincin dorong:
2) Pasang cincin dorong dan roda gigi samping ke dalam bak
diferensial.
3) Periksa backlash roda gigi samping. Ukur backlash roda
samping dengan menahan salah satu gigi pinion terhadap
bak diferensial. Backlash standar 0,05 - 0,20 mm,
backlash di luar spesifikasi, pasang cincin dorong
ketebalan yang berbeda.
4) Pasang pen.
- Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada
bak diferensial dan lubang poros pinioon.
- Takik lubang pada bak diferensial.
g. Pasang bantalan samping baru.
h. Menggunakan SST dan hidrolik pres, pasang bantalan samping
baru pada bak diferensial. SST 09550 - 10012. (09252 - 10010,
09557 - 10010, 09558 - 10010 in).
i. Pasang roda gigi ring pada bak diferensial
1) Bersihkan permukaan kontak pada bak diferensial.
2) Panaskan roda gigi ring pada 100°C (212°F) di dalam pemanas oli
3) Bersihkan permukaan kontak pada roda gigi ring dengan bahan pembersih.
4) Kemudian segera pasangkan roda gigi ring pada bak diferensial.
5) Tepatkan tanda pada roda gigi ring dan bak diferensial.
Perhatikan : Jangan memanaskan roda gigi pengikat ring melampaui 100"C (230" F}
6) Oleskan oli roda gigi pada baut pengikat roda gigi ring.
7) Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Kencangkan baut
dengan merata, sedikit demi sedikit. Momen 985 kg.cm (97 Nm).
8) Menggunakan palu dan drip, takik plat pengunci.
Catatan:
Takiklah salah sam kuku plat, rata dengan permukaan
datar dari kepala baut. Bagi kuku plat yang bertepatan
dengan tonjolan kepala bau, takiklah sebagian saja, hanya
pada sisi pengencangan.
9) Periksa keolengan roda gigi ring.

sistem pendingin

SISTEM PENDINGIN

pengertian sistem pendingin:
Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung dalam bahan bakar menjadi tenaga gerak.
Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25% digunakan sebagai tenaga penggerak, kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan–gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap oleh bagian-bagian motor itu sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang untuk menghindari panas yang berlebihan (over heating) yang dapat mengakibatkan mesin menjadi rusak, untuk itu diperlukan sistem pendinginan mesin dengan media air atau udara untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara 80-100 C.
Sistem Pendinginan Air adalah suatu sistem pendinginan yang digunakan untuk menyerap panas yang dihasilkan dari panas pembakaran pada ruang bakar, dengan media air yang disirkulasi oleh pompa

Fungsi sistem pendingin:
Sistem Pendinginan Mesin berfungsi untuk mengurangi keausan komponen-komponen mesin melalui penyerapan panas agar tidak terjadi over heating (panas berlebihan). karena over heating dapat mengakibatkan pemuaian serta tingkat gesekan yang lebih besar.

Komponen sistem pendingin :
Nama Komponen :
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
6. Pompa Air (water pump)
7. Kantong air (Water Jacket)

Cara keja sistem pendingin :
Ketika Mesin Masih Dalam Keadaan Dingin

Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin masih dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air.




Ketika Mesin Dalam Keadaan Panas

Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup baypass tertutup dalam baypass sirkuit. Cairan pendingin yang telah menjadi panas di dalam water jacket (yang menyerap panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri. Cairan dingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water jacket.

sistem kopling

SISTEM KOPLING

FUNGSI KOPLING :
Fungsi kopling adalah untuk memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga (transmisi)



JENIS KOPLING :

Jenis kopling dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1. Kopling dengan menggunakan gigi
Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis Syncronmesh

2. Kopling gesek
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini banyak digunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan


3. Kopling tekanan hidrolis
Kopling hidrolis banyak digunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindahan dari satu kopling ke kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya


PRINSIP KERJA KOPLING :

Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc memutar driven disc yang berhubungan dengan input transmisi. Sebagai hasilnya torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke roda penggerak.

CARA KERJA KOPLING :

1. Kopling Jenis Kering
Kopling kering adalah kolping yang saat bekerja tidak terkena minyak pelumas. Kopling jenis ini mempunyai satu plat kopling. Digunakan untuk kendaraan roda empat.


2. Kopling Jenis Basah

Kopling basah adalah kopling yang saat bekerjanya terkena /terendam minyak pelumas. Kopling plat ganda (kopling basah) banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.


Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam, sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya.

KOMPONEN-KOMPONEN KOPLING :

Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya (rumah kopling). Ada dua jenis cluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu :

1. Jenis Diafragma Spring

Clutch disc (kanvas Kopling)
Diafragma Spring
Release bearing
Clutch cover
Release fork
Release cylinder
Preasure plat

Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus dan mobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar.

2. Jenis Coil Spring

Clutch disc (kanvas Kopling)
Coil Spring
Release bearing
Clutch cover
Release fork
Release cylinder
Preasure lever
Preasure plate

Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan berat seperti truck, bus besar dan angkutan berat lainnya.

Clutch Disc (Plat Kopling)

Clutch disc bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya dikeling. Kanvas kopling terbuat dari asbes dan logam agar dapat menyerap panas dengan baik, tahan terhadap panas, tahan terhadap gesekan dan dapat mencengkeram dengan baik.

Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun karet dan disebut dengan pegas radial (torsion demper). Torsion demper berfungsi untuk meredam kejutan/getaran saat kopling terhubung sehingga diperoleh penyambungan yang halus.

CARA KERJA KOPLING :

Saat pedal ditekan

Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi

Saat pedal dilepas

Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plat lalu nenekan clutch disc ke fly wheel sehingga putaran mesin dapat diteruskan ke input shaft transmisi.

sistem kemudi

SISTEM KEMUDI

.fungsi sistem kemudi adalah utuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan.Bila roda roda kemudi di putar sterng coloumb akan meneruskan ke tenaga putaran ke stering gear,stering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga di hasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakan roda depan melalui stering link.
Type sistem kemudi yang di gunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah gaya dan suspensinya apakah mobil penumpang/mobil komersial) type yang banyak di gunakan adalah reelating ball,rack and pnion bagian-bagian utama system kemudi
Pada umumnya system kemudi terdiri dari :


STEERING GEAR
STEERING COLOUMB
STEERING LINKAGE


STEERING COLOUM
Steering coloumb terdiri dari main shaft ( poros utama ) yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear dan coloumb tube yang mengikat main shaft kemudi ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bergerigi,dan roda roda kemudi di ikatkan ditempat tersebut denga sebuah mur.
Steering coloumb juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan

SISTEM KEMUDI
.fungsi sistem kemudi adalah utuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan.Bila roda roda kemudi di putar sterng coloumb akan meneruskan ke tenaga putaran ke stering gear,stering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga di hasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakan roda depan melalui stering link.
Type sistem kemudi yang di gunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah gaya dan suspensinya apakah mobil penumpang/mobil komersial) type yang banyak di gunakan adalah reelating ball,rack and pnion bagian-bagian utama system kemudi
Pada umumnya system kemudi terdiri dari :

STEERING GEAR
STEERING COLOUMB
STEERING LINKAGE


STEERING COLOUM

Steering coloumb terdiri dari main shaft ( poros utama ) yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear dan coloumb tube yang mengikat main shaft kemudi ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bergerigi,dan roda roda kemudi di ikatkan ditempat tersebut denga sebuah mur.
Steering coloumb juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan

sistem ac

SISTEM AC


refrigan ( amoniak )freon
freon adalah zat yang mengelilingi seluru instalasi ( ac ) untuk mendinginkan udara / temperatur seelilingnya.
Kegunaannya :
a) Tidak menyala / meledak
b) Menyerap panas
c) Tidak terjadi perubahan kimia / di pakai
berulang-ulang
d) Tidak mengandung racun
e) Tidak merusak logam
R12 : titik didih – 29,8 drajat celicius
Titik beku – 158 drajat celcius

( Gambar pendinginan dengan sistem kompresor )


Sirkulas refrigan di gmbrkan di atas mula-mula gas refrigan R-12 di sedot ke kompresor dan di cetuskan keluar dengan tekanan kompresor. Ketika itu gas refrigan menunjukan suhu kurang lebih 70 drazat celcius dan tegangan 15kg/cm kuadrat. Gas refrigan yang di salurkan ke dalam kondensor mendapat hembusan angin dari kipas radiator dan angin tersebut melenyapkan panas laten yang terkandung dalam gas refrigan sehingga refrigan berupa gas berubah menjadi cairan suhu yang terdapat pada cairan tersebut berkisar 50 drazat celcius rafrigan yang menjadi cair mengalir masuk kedalam receiver / driver di saring untuk menghilangkan kotoran dan di salurkan ke klep expansi, di tempat expansi ini cairan refrigan di semprot mengembung kedalam bentuk kabut seperti semprotan cat duco
Refrigan berupa kabut ini masuk kedalam evporator yang di hembus dengan motor kipas melalui evaporator inikabut refrigan berubah dari fase kabut / cair ke pase gas dan mengalir kembali ke kompresor. Demikian lah peredaran refrigan dalam instalasi mesin pendingin untuk mesin pendingin yang memaki refrigan sebagai bahan penyerap panas dari udara harus di buat perubahan fase dari gas kecair
Sebagaimana di ketahui bila memberi tekanan pada sejumlah gas di dalam tempat tertutup terjadi proses pengembunan sehingga gas berubah menjadi benda cair. Proses perubahan fase ini lebih cepat berlangsung jika tempat isi gas tersebut di dinginkan itulah mesin pendingin perlu di lengkapi dengan kompresor dan kondensor.
Bahan refrigan dari R-12 yang mendapat tekanan dengan kompresor sampai 15 kg/cm kuadrat akan menjalani perubahan agrerasi dari fase gas ke fase cair di dalam kondensor untuk mempercepat proses perubahan terseut perlu mendinginkan suhu gas

suspensi

Suspensi salah satu komponen/sistem untuk meredam kejutan getaran kendaraan pada jalan yang tidak rata/gelombang
KOMPONEN SUSPENSI



Shock absorber
Knuck arm
Stabilizer
Lepper arm
Lower arm
Rangka à rigid dan komposid
Spring àdaun,spiral,torsi

System adalah sebuah rangkaian/ kumpulan/langkah-langkah yang saling mendukung untuk menghasilkan unjuk kerja perpormance
System suspensi adalah sebuah rangkaian suspensi yang berguna untuk meredam getaran ban. Akibat jalan yang tidak rata sehingga kendaraan lebih nyaman di kendaraii

GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
Dalam subjek getaran dan kwalitas mengendaraii mobil terdapat istilah :
SPRUNG WEIGHT : Berat mobil yang di tumpu oleh pegas suspensi

UNSPRUNG WEIGHT : Berat axle dan bagian-bagian lain yang terletak di antara
roda-roda dan pegas

CATATAN : semakin besar sprung weight semakin baik kwalitas mengendaraii

v Pithcing mobil : getaran yang mengakibatkan ujung depan dan belakang
bergerak di sekitar titik berat dari kendaraan ( mobil )

v Rolling : gerakan mengayun kesamping

v Bouncing : gerakan keatas dan kebawah

SPRING ( PEGAS )
PEGAS DAUN ( LEAF SPRING )
Fungsi :
Untuk mnghubungkan frame dan axle dan juga sebagian bantalan penyerap guncangan yang di timbulkan oleh permukaan jalan

Konstanta pegas :
Sifat bahan berubah bentuk apabila mendapat beban dan kembali ke bentuk semula bila beban di lepas, peristiwa tersebut di sebut elasitas
Besarnya defleki sebanding dengan gaya yang bekerja perbandingan dengan antara gaya yang bekerja dengan defleksi di sebut di sebut “ konstanta pegas “

Coil spring :
Batang baja panjang yang di gulung di bandingkan dengan leaf spring. Coil spring lebih panjang sehingga mempunyai tahanan yang lebih baik terhadap kejutan tidak terdapat gesekan bila terjadi deflexi, sehingga dapat memberikan kenyamanan yang lebih baik.
Col spring tidak memiliki sifat menyerap kejutan yang cukup dan tidak dapat terjamin dengan sendirinya
Konstanta pegas
Apabila gaya yang bekerja = w
Besarnya defleki = A
Tinggi bebas = L
Maka konstanta pegas = W/A

Helper spring :
Adalah pegas tambahan yang di pasangkan di atas pegas utama pada truck dan kendaraan angkatin barang
Helper spring bekerja bersama-sama denga pegas utama, apabila kendaraan mendapat beban di atas jumlah spesifikasi
Hollow spring :
Hollow spring adalah potongan karet yang berlubang di tengah dan di baut pada bagian atas axle kontrol arm atau pada bagian frame yang terletak di atas saat lubang tertutup pada udara terperangkap pada lubang tersebut berfungsi sebagai pegas hollow spring umumnya di gunakan berbagai pegas tambahan untuk melindungi frame dari benturan pegas

Air suspension :
Bellow yan berisi udara di pasangkan pada di tempat di mana biasanya di tempatkan pegas daun atau pegas ulir.untuk menjamin berat kendaraan aksi penyerapan di hasilkan oleh elasitas udara kompresi di dalam bellow dan ruang udara tambahan. Kekerasan pegas dapat berubah-ubah sesuai dengan beban

JENIS-JENIS SUSPENSI
1. SUSPENSI MODEL RIGID DENGAN PEGAS DAUN
Suspensi model rigid roda-roda terpasang pada satu poros dan di pasangkan ke body melalui pegas
Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atauu chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil

Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal

2.SUSPENSI MODEL INDEPENDEN
1. Pada suspensi model independen roda kiri dan kanan tidak di pasangkan pada satu poros, melainkan pada masing-masing axle, sehingga bekerja sendiri-sendiri dalam menyerap goncangan di sebut knee action
Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding )
Kerugian :
Ø Konstruksi rumit